kepopuleran
K-POP sudah tidak asing lagi di mata kawula muda, termasuk di Indonesia. K-POP sangat diminati para kawula di Indonesia, termasuk saya sendiri he..he..
Tapi tahukah Anda ternyata diIndonesia ada yang menggunakan
Huruf Korea Hangeul sebagai sarana tulis menulis. Yakni Suku Cia-cia yang terdapat di pedalaman Buton, Sulawesi Tenggara. Suku minoritas dengan jumlah penduduk sekitar 80.000 jiwa ini memakai aksara Hangeul. Bahkan Pemerintah mengakui dan mengesahkan secara resmi penerapan Hangeul (Alphabet Korea) oleh suku minoritas Cia-Cia.
Eit... Perlu dicatat, hanya alfabet saja yang digunakan bukan bahasanya ya. Bahasa tetap menggunakan Bahasa Indonesia. Dikarenakan bahasa asli mereka semakin ditinggalkan karena mengalami kesulitan saat harus ditulis dengan aksara latin bahasa Indonesia. Hangeul pun dipilih, aksara ini dapat dituliskan bahasa asli mereka lebih akurat.
Sesungguhnya ini penerapan baru. Harapan dengan menggunakan aksara hangeul bisa mengembalikan bahasa asli dipakai lagi. Jadi aksara hangeul bukan huruf yang diajarkan turun-temurun dalam suku Cia-Cia.
Huruf Hangeul yang memiliki 24 karakter diperkenalkan oleh King Sejong pada tahun 1443 untuk menggantikan karakter huruf China di Korea.
Fakta ini menjadi berita besar bagi orang Korea sendiri, maupun oleh warga Asia, maupun dunia. Bisa dibayangkan betapa hebohnya orang Korea ketika mengetahui bahwa ada satu etnis kecil di Indonesia, di tengah Pulau Buton, yang belajar alfabet Korea untuk menuliskan bahasanya sendiri. Ini adalah berita besar buat mereka.